SANANA,SP-Dewasa ini, pemberitaan kerap kali menyoroti aksi kekerasan terhadap Perempuan dan anak, yang terjadi di berbagai lingkungan, mulai dari lembaga pendidikan, rumah tangga, hingga ruang privat dan publik.
Bayangkan saja diawal tahun 2025 ini kasus yang menyeret perempuan kerap terjadi, Sepertihalnya kasus pembunuhan seorang perempuan di Papua, kematian artis hingga pernikahan gagal yang berujung gantung diri seorang prajurit muda di Nusa Tenggara Timur.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DP3A) kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Siti Farida, SE saat ditemui sananapost.com diruang kerjanya Jumat (17/1) Menyampaikan akan terus meningkatkan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan terutama kekerasan seksual yang juga kerap menjadi sumber masalah dalam wilayah kabupaten tersebut.
Dia mencontohkan,ditahun 2024 lalu kekerasan seksual mendominasi dengan angka sedikitnya 20 sekian kasus yang berada dimeja penegak hukum.Faktor ekonomi dan kebebasan menjadi penyebab utama hadirnya kekerasan seksual.
Dengan Begitu, Tahun 2025 ini DP3A Kabupaten Kepulauan Sula meningkatkan kegiatan perlindungan perempuan dan anak dengan metode Go To School alias sosialisasi pencegahan kekerasan seksual diberbagai sekolah baik dijenjang SMA,SMP maupun SD, rencananya sosialisasi tersebut akan menjalin kerjasama lintas sektor seperti kepolisian dan lembaga terkait lain.
Dikatakannya,Sosialisasi disekolah dianggap sebagai metode yang jitu.ini karena kegiatan yang sering dilaksanakan dengan melibatkan banyak undangan digedung tidak terlalu menyentuh langsung sasaran yang menjadi objek kekerasan seksual.
Farida juga mengatakan , Forum anak yang sudah terbentuk sejak awal dengan melibatkan siswa-siswi SMA dan SMP sebagai pengurus diakui sangat membantu mensosialisasikan kekerasan seksual dilingkungan sekolah.
Anak buah Bupati FAM itu lantas berharap pembelajaran kasus kekerasan pada anak harus jadi komitmen dan integrasi berbagai pihak untuk menjalankan indikator kebijakan dengan harapan kedepan dengan segala kerja keras dapat mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA),”kalau semua komitmen,kerjasama yang baik pasti kita bisa mewujudkan dengan baik” Tutup Siti Farida SE, Kadis DP3A Kepsul. (ADL)